Laporan
pengesahan fisika ini di gunakan untuk memenuhi salah satu syarat Ujian
Nasional tahun ajaran 2012 / 2013
Disahkan
oleh :
Guru Pembimbing Koordinator Laboratorium IPA
Suroto,
Ssi Erna Agus Wahyuni, Spd
Kepala
Sekolah SMA Negeri 8 Batam
Dra.
Dwi Sulistiyani
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat
Allah S.W.T atas segala rahmat, hidayah dan karunia-Nya, sehingga
tugas penyusunan laporan praktikum fisika dengan judul “Menentukan
Konstanta pegas (PEGAS)” dapat diselesaikan dengan baik.
Tahap
demi tahap telah penulis lewati untuk menyelesaikan tugas
penelitian fisika ini yang
akhirnya dapat diselesaikan, walaupun ada banyak kekurangan dalam
penyelesaiannya. Dalam menyusun laporan ini penulis ingin menghaturkan ucapan terima
kasih yang sedalam-dalamnya kepada berbagai pihak yang telah mendukung
dalam penyelesaian laporan
ini, yaitu kepada :
- Allah S.W.T yang telah memberikan rahmat,
hidayah dan kesehatannya kepada saya dalam
menyelesaikan laporan
ini.
- Kedua
orang tua saya
yang telah memberikan dukungan, kekuatan, kasih saying, dan do’a yang
selalu dipanjatkan disetiap jejak langkah saya.
- Dra.Dwi Sulistiyani, selaku Kepala
Sekolah SMA Negeri 8 Batam
- Ibu Erna Agus Wahyuni, selaku Koordinator
Laboratorium SMA Negeri 8 Batam
- Bapak
Suroto selaku pembimbing praktikum fisika.
- semua
pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.
Batam, 11 Maret 2013
Praktikan
MOTTO
·
Sebetulnya
hidup ini sederhana, tetapi kita merumitkannya dengan rencana yang tidak kita
laksanakan, dengan janji yang tidak kita penuhi, dengan kewajiban yang kita
lalaikan dan dengan larangan yang kita langgar.
(Mario Teguh)
·
Hal yang
harus kita buang ialah NATO (No Action
Talk Only)
(Muhammad Dhahlan)
·
Bahagia
bukan berarti memiliki semua yang kita suka, bahagia itu bersyukur apa yang sudah kita miliki.
(Muhammad Dhahlan)
·
Semua
impian kita dapat menjadi nyata, jika kita memiliki keberanian untuk mengejarnya.
all our dreams can come true, if we have the
courage to pursue them (Walt Disney)
·
Imajinasi
jauh lebih penting dari pada pengetahuan.
(Albert
Einstein)
·
Cara
memulai adlah dengan berhenti bicara dan mulai melakukan.
The way to get started is to quit talking and
begin doing (Walt Disney)
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan....................................................................................................... 1
Kata Pengantar............................................................................................................... 2
Halaman Motto.............................................................................................................. 3
Daftar Isi ....................................................................................................................... 4
BAB I. PENDAHULUAN........................................................................................... 5
Judul
Praktikum................................................................................................ 5
Tujuan
Praktikum.............................................................................................. 5
Alat dan Bahan
Praktikum............................................................................... 5
Prosedur
Praktikum.......................................................................................... 6
BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................................ 9
Rangkaian
Seri......................................................................................... 12
Rangkaian
Paralel..................................................................................... 12
Tabel Hasil Pengamatan................................................................................ 13
Manfaat
Pegas.......................................................................................... 16
BAB III PENUTUP........................................................................................................ 17
Kesimpulan.............................................................................................. 17
Kritik dan
Saran....................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 20
BAB
I
PENDAHULUAN
JUDUL :
MENENTUKAN KONSTANTA PEGAS (PEGAS)
TUJUAN
:
·
Menentukan
tingkat elastisitas pada bahan
·
Menentukan
besarnya konstanta pada pegas
·
Menentukan
hubungan massa beban dengan konstanta pegas
ALAT
DAN BAHAN :
a)
Alat
yang digunakan :
1.
Statif
sebanyak 4 buah
2.
Baut
besar sebanyak 2 buah
3.
Sekrup
besar sebanyak
2 buah
b)
Bahn
yang digunakan :
1.
Dinamometer
sebanyak
2 buah
2.
Beban sebanyak 2 buah
3.
Sekrup
besar sebanyak
2 buah
4.
Penggaris
sebanyak 1 buah
PROSEDUR
KERJA
1.
Susun
rangkaian pegas (pegas) secara seri seperti gambar
2.
Tentukan
panjang awal pegas dan tulis nilainya
3.
Timbanglah
massa beban dan cat massanya
4.
Pasanglah
beban pada bawah pegas
5.
Tentukan
panjang akhir pegas dan catat nilainya
6.
Tentukan
nilai konstanta pegas (pegas) dengan menggunakan persamaan.
(secara seri) (secara paralel)
(beban di gantungkan)
Gambar alat dan Bahan
(pegas) (dinamometer)
(neraca)
(statif)
(gembok 1)
(baut dan mur) (gembok 2)
(silinder)
(mur
dan baut)
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada tanggal 11 Maret 2013 telah diadakan sebuah
praktikum yang berjudul ”Menentukan Konstanta Pegas (Pegas)” yang dilaksanakan
di laboratorium IPA dengan pembimbing guru bidang studi yang bertujuan untuk : menyelesaikan ujian praktek fisika selama 2
jam dan siswa dituntut serius dan teliti dalam melakukan praktikum agar
mendapatkan data yang effektif dan benar.
Untuk
melaksanakan sebuah praktikum, praktikan diberi waktu selama 2 jam untuk
menyelesaikan praktikum. Untuk melaksanakan praktikum praktikum dituntut untuk
serius dan memiliki ketelitian yang tinggi supaya data yang diperoleh benar dan
efektif.
Sebelum
melakukan percobaan, langkah awal yang dilakukan adalah menyiapkan alat dan
bahan yang diperlukan seperti: statif, baut besar, sekrup besar,lasticer,
beban, sekrup besar, dan penggaris. Selanjutnya praktikan menyusun
rangkaian menjadi seperti berikut:
Dalam
praktikum, ada dua macam susunan pegas yaitu seri dan lastic. Pegas yang
disusun secara seri mengalami regangan yang cukup panjang atau lebih besar
nilai pertambahan panjangnya. Sedangkan pegas yang disusun secara lastic hanya
sedikit mengalami perubahan atau regangan tidak terlalu panjang. Hal ini sesuai
dengan rumus bahwa secara seri k = F/2x = k/2, sedangkan secara lastic k =k =
2k.
Setelah
itu praktikan menentukan massa beban menggunakan alat ukur yaitu neraca 3
lengan. Beban yang digunakan yaitu balok besi, sekrup panjang kurus, balok kayu
besar, sekrup panjang besar, dan sekrup panjang kecil. Untuk mendapatkan data
yang akurat sebaiknya menggunakan neraca digital. Karena neraca digital sudah
terbukti keakuratan pengukurannya.
Cara
mencari massa beban dengan menggunakan neraca tiga lengan adalah, pertama letakkan
beban keatas permukaan besi pada neraca lengan. Geserkan beban paling depan
pada neraca lengan untuk mengetahui apakah beban yang digunakan memiliki massa
antara 1 sampai 10 gram, dan geserkan beban kedua pada neraca lengan untuk
mengetahui apakah beban yang digunakan memiliki massa 10 sampai 100 gram dan
beban ketiga yang digunakan untuk mengetahiu apakah beban yang digunakan memiliki
beban lebih dari 100 gram.
Karena kurangnya ketersediaan neraca lengan di SMA Negeri 8 Batam, membuat praktikan harus nenunggu praktikan yang lain secara bergiliran untuk mengukur beban yang digunakan, sehingga waktu yang tersedia tersita karena menunggu. Hal ini adalah salah satu kesulitan dalam menjalankan praktikum dari tahun- ketahun. Seharusnya sekolah harus melengkapi alat- alat yang digunakan untuk praktikum atau memperbanyak alat-ala tersebut supa praktikum bisa berjalan dengan lasti dan tepat waktu.
Pada penelitian yang pertama ini, praktikan menghitung massa beban . Lalu praktikan mencatat hasilnya pada tabel yang tersedia.
Langkah selanjutnya praktikan menggantung sebuah neraca pegas pada statif untuk menentukan panjang awal pada pegas. Sama halnya seperti pembahasan diatas, karena jumlah statif yang disediakan oleh sekolah sangat terbatas dan tidak sesuai dengan jumlah kelompok praktikum yang ada, maka praktikan lagi-lagi harus menunggu praktikan yang lain untuk melakukan penelitian. Praktikan harus menunggu praktikan yang lain selama kira-kira 15 menit untuk menggunakan statif. Sehingga waktu yang tersedia terbuang sia-sia.
Karena kurangnya ketersediaan neraca lengan di SMA Negeri 8 Batam, membuat praktikan harus nenunggu praktikan yang lain secara bergiliran untuk mengukur beban yang digunakan, sehingga waktu yang tersedia tersita karena menunggu. Hal ini adalah salah satu kesulitan dalam menjalankan praktikum dari tahun- ketahun. Seharusnya sekolah harus melengkapi alat- alat yang digunakan untuk praktikum atau memperbanyak alat-ala tersebut supa praktikum bisa berjalan dengan lasti dan tepat waktu.
Pada penelitian yang pertama ini, praktikan menghitung massa beban . Lalu praktikan mencatat hasilnya pada tabel yang tersedia.
Langkah selanjutnya praktikan menggantung sebuah neraca pegas pada statif untuk menentukan panjang awal pada pegas. Sama halnya seperti pembahasan diatas, karena jumlah statif yang disediakan oleh sekolah sangat terbatas dan tidak sesuai dengan jumlah kelompok praktikum yang ada, maka praktikan lagi-lagi harus menunggu praktikan yang lain untuk melakukan penelitian. Praktikan harus menunggu praktikan yang lain selama kira-kira 15 menit untuk menggunakan statif. Sehingga waktu yang tersedia terbuang sia-sia.
Setelah
praktikan menggantungkan pegas pada statif, kemudian praktikan memasang beban
pada bawah pegas dan menggantungnya. Pada saat menggantung beban, praktikan
tidak boleh menggantungkan secara langsung beban tersebut pada pengait pegas
atau langsung diletakkan pada pengait. Karena bisa menyebabkan pengait pada
neraca pegas mengalami kerusakan .
karena pengaitnya sangat kecil atau bisa menimbulkan kerusakan seperti lecet-lecet. Jadi, praktikan menggunakan lastic kecil yang tipis dan ringan seperti kantong the obeng untuk menggantungkan benda.
karena pengaitnya sangat kecil atau bisa menimbulkan kerusakan seperti lecet-lecet. Jadi, praktikan menggunakan lastic kecil yang tipis dan ringan seperti kantong the obeng untuk menggantungkan benda.
Caranya,
beban yang akan digantung pada neraca pegas dimasukkan kedalam kantong the
obeng satu persatu. Setelah itu, gantungkan tali pada kantong the obeng yang
berisi beban pada pengait pegas. Setelah semua beban di gantung, praktikan
mencatat data yang di peroleh satu per satu pada tabel yang tersedia.
Untuk mengukur panjang awal pada pegas dalam praktikum ini praktikan menggunakan penggaris. Karena penggaris mempunyai ketelitian 0,1 mm selain itu penggaris juga mudah untuk dipahami. Sebaiknya penggaris yang digunakan harus panjang supaya lebih mudah dalam melakukan penghitungan. Lalu dilanjutkan dengan penelitian mencari panjang akhir harus dilakukan secara seksama dan teliti..
Untuk mengukur panjang awal pada pegas dalam praktikum ini praktikan menggunakan penggaris. Karena penggaris mempunyai ketelitian 0,1 mm selain itu penggaris juga mudah untuk dipahami. Sebaiknya penggaris yang digunakan harus panjang supaya lebih mudah dalam melakukan penghitungan. Lalu dilanjutkan dengan penelitian mencari panjang akhir harus dilakukan secara seksama dan teliti..
Setelah
praktikan selesai menghitung massa beban, panjang awal dan panjang akhir dari
semua beban yang digunakan, selanjutnya praktikan menghitung besarnya ∆x atau
selisih antara panjang akhir (Lt) dan panjang awal (Lo) dengan
rumus:
∆x = Lt- Lo
Dengan menggunakan rumus tersebut praktikan dapat menghitung selisih panjang akhir (Lt) dan panjang awal(Lo) dan mencatat semua hasilnya pada lembar tabel yang tersedia yang nantinya ∆x akan digunakan untuk menghitung besarnya konstanta pegas dan besarnya lasti potensial pegas.
Dengan menggunakan rumus tersebut praktikan dapat menghitung selisih panjang akhir (Lt) dan panjang awal(Lo) dan mencatat semua hasilnya pada lembar tabel yang tersedia yang nantinya ∆x akan digunakan untuk menghitung besarnya konstanta pegas dan besarnya lasti potensial pegas.
Benda dapat dikatakan elastis jika benda diberikan dua
buah gaya yang sama besar dan berlawanan arah, tetapi jika gaya dihilangkan
maka bentuk benda kembali ke posisi semula. Perubahan benda dapat berupa
perubahan panjang dan perubahan volumenya. Banyak zt atau benda ketika dikenai
gaya mengalami perubahan bentuk, benda seperti ini disebut Benda Elastis. Sifat elastis suatu benda dipengaruhi oleh
besar kecilnya gaya yang mengenai benda itu. Setiap pegas memiliki nilai
konstanta yang berbeda.
Banyak juga yang berubah bentuknya oleh pengaruh gaya,
tetapi tidak dapat kembali kebentuk semula, benda semacam ini disebut Benda Tidak Elastis. Contohnya :
lilin mainan atau plastisin.
Apabila sebuah pegas dengan panjang awal (lo) di beri beban dengan berat (W),
maka pegas akan bertambah panjang. Besarnya konstnta pegas yang ditimbulkan
oleh beban dituliskan dengan rumus :
F
= F
M
. g = k .
K
=
Sehingga ,
Apabila
pegas tersusun menjadi seri dan parallel, maka besarnya konstanta pegas
pengganti dapat dituliskan sebagai berikut:
RANGKAIAN SERI :
Dua buah
pegas disusun seri, kedua pegas itu memiliki gaya yang sama besar dan arahnya
sama. Besar konstanta gaya pegas pengganti seri merupakan jumlah total dari
kebalikan tiap-tiap tetapan gaya, dirumuskan dengan :
= +
= +
RANGKAIAN PARALLEL :
Konstanta
gaya pegas pengganti parallel besarnya sama dengan jumlah total tiap-tiap gaya
pegas, dirumuskan dengan :
Kp = + ....
TABEL HASIL PENGAMATAN
NO
|
Massa beban (m)
|
Panjang awal (lo)
|
Panjang akhir
(lt)
|
1
|
Gembok(I) 0,27 kg
|
0,1 m
|
0,0455 m
|
2
|
Gembok(2) 0,1345 kg
|
0,1 m
|
0,28 m
|
3
|
Silinder 0,245 kg
|
0,1 m
|
0,30 m
|
4
|
Mur (1) 0,0056 kg
|
0,1 m
|
0,106 m
|
5
|
Mur (2) 0,0105 kg
|
0,1 m
|
0,112 m
|
6
|
Baut (1) 0,0053 kg
|
0,1 m
|
0,105 m
|
7
|
Baut (2) 0,0129 kg
|
0,1 m
|
0,12 m
|
Tugas
akhir
1. Tentukan besarnya konstanta pegas pada setiap variasi
beban
2. Tentukan nilai energi potensial pegas !
Jawaban
:
Konstanta pegas :
1. K = = = 7,60 N/m
2.
K = = = 7,47 N/m
3.
K = = = 12,25 N/m
4.
K = = = 9,33 N/m
5.
K = = = 8,75 N/m
6.
K = = = 10,6 N/m
7.
K = = = 6,45 N/m
Sebelum menghitung
semua nilai konstanta pegas, pastikan semua satuan yang telah diukur dalam
satuan Sistem Internasional (SI), supaya tidak terjadi kesalahan dalam
pengolahan data dan memperlambat penyelesaian praktikum. Setelah memastikan
semua data yang diperoleh dalam satuan SI, praktikan akan memulai menyelesaikan
penghitungan.
Untuk mengitung nilai konstanta pegas adalah dengan memasukkan semua data yang telah diperoleh pada rumus konstanta pegas (k). Masukkan nila massa pada beban pertama (m1), grafitasi bumi ( g = 10 m/s) dan selisih panjang akhir dan panjang awal pada rumus konstanta pegas tersebut. Untuk mempermudah penghitungan semua data yang ada praktikan menggunakan kalkulator. Karena disamping cepat hasil yang didapat juga efisien. Caranya, masukkan nilai massa, grafitasi bumi dan selisih antara panjang akhir dan panjang awal .
Untuk mengitung nilai konstanta pegas adalah dengan memasukkan semua data yang telah diperoleh pada rumus konstanta pegas (k). Masukkan nila massa pada beban pertama (m1), grafitasi bumi ( g = 10 m/s) dan selisih panjang akhir dan panjang awal pada rumus konstanta pegas tersebut. Untuk mempermudah penghitungan semua data yang ada praktikan menggunakan kalkulator. Karena disamping cepat hasil yang didapat juga efisien. Caranya, masukkan nilai massa, grafitasi bumi dan selisih antara panjang akhir dan panjang awal .
Untuk mencari besarnya lasti potensial sangat mudah. Jauh lebih mudah
dari mencari nilai konstanta pegas karena semua data-data yang ada dapat
langsung dimasukkan kedalam rumus ini. Caranya, masukkan nilai ∆x lalu
kuadratkan dengan menggunakan kalkulator untuk mempercepat penghitungan data.
Lalu kalikanlah ∆x yang telah dikuadratkan tersebut dengan konstanta pegas yang
telah dihitung tadi. Setelah mendapatkan hasilnya kalilah hasil perkalian
antara ∆x dengan konstanta pegas dengan angka setengah atau 0,5 atau bisa juga
dengan cara dibagi dengan dua.
Dan
hasil penghitungan besarnya lasti potensial adalah sebagai berikut :
Energi potensial :
1. EP = k = = 0,479 joule
2. EP = k = = 0,12 joule
3. EP = k = = 0,245 joule
4. EP = k = = joule
5. EP = k = = joule
6. EP = k = = joule
7. EP = k = = joule
Berdasarkan
kajian teori yang diperoleh, dapat dinyatakan bahwa sebuah pegas yang
diregangkan dengan satu gaya, maka pegas akan bertambah panjang. Jika gaya yang
digunakan untuk menarik suatu kawat tidak terlalu besar, maka perpanjangan
pegas adalah sebanding dengan gaya yang bekerja.
Semakin
besar konstanta pegas atau semakin kaku sebuah pegas, maka semakin besar gaya
yang diperlukan untuk menekan atau meregangkan pegas. Sebaliknya semakin lastic
sebuah pegas atau semakin kecil konstanta pegas, maka semakin kecil gaya yang
diperlukan untuk meregangkan pegas. Konstanta pegas menggambarkan kekakuan
pegas. Semakin besar konstanta yang dimiliki, pegas semakin kaku dan semakin
susah untuk diregangkan atau ditekan. Begitu pula sebaliknya, jika konstanta
pegas kecil, maka pegas tersebut semakin mudah diregangkan atau ditekan.
Besarnya
massa beban pada masing-masing benda ternyata sangat berpengaruh dalam
pertambaan panjang pegas. Jika semakin besar massa beban, maka pegas akan
semakin memanjang. Begitu juga sebaliknya jika semakin kecil besarnya massa
benda maka tarikan pegas tidak terlalu panjang.
Sebuah pegas akan bertambah panjang dengan ditarik,
setelah tarikan tersebut dilepas maka pegas akan kembali ke bentuk semula. Sebuah
pegas biasanya digunakan untuk kepentingan teknologi yang sudah modern seperti
saat ini.
Contohnya :
(shock
breaker) (timbangan
badan) (timbangan barang)
PEMANFAATAN PEGAS
Pegas sebagai benda elastis sekarang banyak dimanfaatkan dalam
bidang teknologi. Beberpa contoh pemanfaatan pegas sebagai produk perkembangan
teknologi antara lain :
1. Sebagai
komponen lat ukur gaya
2. Sebagai
penekan atau penjepit
3. Untuk
meredam getaran dan kejutan pada kendaraan bermotor
4. Sebagai
pengambil posisi komponen mesin
5. Sebagai
penyimpanan energi pada jenis jam mekanik
MACAM-MACAM PEGAS
Sesuai dengan keperluan penggunaannya dalam bidang
teknik, pegas dibuat dengan berbagai macam bentuk, seperti : pegas tarik ,
pegas puter , pegas tekan, pegas piring, pegas daun dan pegas vault.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari
pengamatan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa pertambahan panjang pegas,
berbanding lurus dengan besar gaya tarik pada pegas, dan panjang pegas
mula-mula, serta berbanding terbalik dengan luas penampang pegas dan kelenturan
pegas.
Dari pembahasan yang sudah diuraikan diatas, maka dapat dikatakan bahwa karet dan pegas adalah benda lastic. Karet dikatakan benda elastic karena setelah karet ditarik dan dilepaskan dapat kembali ke bentuk semula, begitu juga pegas apabila ditarik maka meregang atau memanjang, dan jika dilepaskan akan kembali ke bentuk yang semula.
Dari pembahasan yang sudah diuraikan diatas, maka dapat dikatakan bahwa karet dan pegas adalah benda lastic. Karet dikatakan benda elastic karena setelah karet ditarik dan dilepaskan dapat kembali ke bentuk semula, begitu juga pegas apabila ditarik maka meregang atau memanjang, dan jika dilepaskan akan kembali ke bentuk yang semula.
Dari
data pengamatan tersebut disimpulkan :
1.
Setiap bahan memiliki konstanta pegas
yang berbeda.
2.
apabila sebuah pegas diberi gaya dan
dilepaskan maka pegas tersebut akan kembali ke bentuk awalnya.
3.
besarnya konstanta pegas dan ∆x
mempengaruhi besarnya energi potensial pegas.
4.
Semakin besar nilai konstanta, maka
nilai energi potensial yang didapat juga semakin besar. Sebaliknya semakin
kecil nilai konstanta, maka semakin besar nilai energi potensial.
5.
Sifat elastis adalah sifat bahan yang
selalu berusaha menghambat perubahan bentuknya dan cenderung mengenbalikanyya
ke bentuk semula. Benda yang memiliki sifat ini dinamakan dengan benda elastis.
6.
Perubahan panjang suatu pegas berbanding
lurus (linier) dengan gaya tarik atau gaya tekan yang diberikan pada pegas
tersebut.
7.
semakin berat beban yang digunakan
semakin besar pula konstanta pegasnya.
8.
konstanta pegas berbanding lurus dengan
massa dan gravitasi bumi serta berbanding terbalik dengan ∆x.
9.
jika sebuah pegas ditarik oleh gaya yang
besarnya tidak melebihi batas elastisitas pegas, pegas tersebut bertambah
panjang sebanding dengan besarnya gaya yang maka mempengaruhi pegas tersebut.
10.
jika gaya tarik tidak melampaui batas
elastis pegas, maka pertambahan panjang pegas berbanding lurus (sebanding)
dengan gaya tariknya.
KRITIK
DAN SARAN
Pada praktikum fisika yang telah dilaksanakan di laboraturium IPA, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1.
fasilitas diruang praktikum kurang
memadai, sehingga saat siswa melakukan praktikum harus bergantian dan menunggu
kelompok yang lain selesai menggunakan alat.
2.
sebaiknya alat dan bahan yang dibutuhkan
dalam percobaan harus dilengkapkan agar memudahkan untuk melakukan percobaan.
3.
sebaiknya alat dan bahan yang akan
digunakan di dalam praktikum telah tersedia secara lengkap, sehingga waktu
praktikum tidah habis untuk menyiapkan alat-alat praktikum.
4.
sebaiknya dalam pelaksanaan praktikum,
guru pembimbing mengawasi dengan tegas supaya situasi saat
melakukanpraktikum tidak bising dan terjadi keributan.
5.
Alangkah baiknya saat praktikum memakai
baju khusus laboraturium yang disediakan oleh sekolah.
Mengetahui, Batam,
11 Maret 2013
Guru pembimbing, Praktikan,
Guru pembimbing, Praktikan,
Suroto, S.Si Muhammad Dhahlan
NIP. 198210102009031003
DAFTAR PUSTAKA
Kanginan, Marthen. 2006. FISIKA untuk SMA kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Abdullah, Mikrojuddin. 2007. FISIKA SMA dan MA untuk kelas XI Semester 1. Jakarta: Esis.
Cari. 2007. Aktif Belajar Fisika XI. Surakartaa: Mediatama.
www.google.com
Buku Fisika SMA
Supiyanto Erlangga
Buku Fisika Presetise
Buku Fisika Bijak
Buku Fisika Proyeksi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar